Jumat, 20 Januari 2012

Samarinda

Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.

Sejarah

Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Di wilayah tersebut belum ada sebuah desa pun berdiri, apalagi kota. Sampai pertengahan abad ke-17, wilayah Samarinda merupakan lahan persawahan dan perladangan beberapa penduduk. Lahan persawahan dan perladangan itu umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan sungai Karang Asam.
Pada tahun 1668, rombongan orang-orang Bugis Wajo yang dipimpin La Mohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado) hijrah dari tanah Kesultanan Gowa ke Kesultanan Kutai. Mereka hijrah ke luar pulau hingga ke Kesultanan Kutai karena mereka tidak mau tunduk dan patuh terhadap Perjanjian Bongaya setelah Kesultanan Gowa kalah akibat diserang oleh pasukan Belanda. Kedatangan orang-orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa itu diterima dengan baik oleh Sultan Kutai.[4]
Atas kesepakatan dan perjanjian, oleh Raja Kutai rombongan tersebut diberikan lokasi sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah yang baik untuk usaha pertanian, perikanan dan perdagangan. Sesuai dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama di dalam menghadapi musuh.[4]
Semua rombongan tersebut memilih daerah sekitar muara Karang Mumus (daerah Selili seberang) tetapi daerah ini menimbulkan kesulitan di dalam pelayaran karena daerah yang berarus putar (berulak) dengan banyak kotoran sungai. Selain itu dengan latar belakang gunung-gunung (Gunung Selili).[4]
Sekitar tahun 1668, Sultan yang dipertuan Kerajaan Kutai memerintahkan Pua Ado bersama pengikutnya yang asal tanah Sulawesi membuka perkampungan di Tanah Rendah. Pembukaan perkampungan ini dimaksud Sultan Kutai, sebagai daerah pertahanan dari serangan bajak laut asal Filipina yang sering melakukan perampokan di berbagai daerah pantai wilayah kerajaan Kutai Kartanegara. Selain itu, Sultan yang dikenal bijaksana ini memang bermaksud memberikan tempat bagi masyarakat Bugis yang mencari suaka ke Kutai akibat peperangan di daerah asal mereka. Perkampungan tersebut oleh Sultan Kutai diberi nama Sama Rendah. Nama ini tentunya bukan asal sebut. Sama Rendah dimaksudkan agar semua penduduk, baik asli maupun pendatang, berderajat sama. Tidak ada perbedaan antara orang Bugis, Kutai, Banjar dan suku lainnya.
Dengan rumah rakit yang berada di atas air, harus sama tinggi antara rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan derajat apakah bangsawan atau tidak, semua "sama" derajatnya dengan lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak dan di kiri kanan sungai daratan atau "rendah". Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan Samarenda atau lama-kelamaan ejaan Samarinda. Istilah atau nama itu memang sesuai dengan keadaan lahan atau lokasi yang terdiri atas dataran rendah dan daerah persawahan yang subur.[4]

Geografi dan administrasi

Batas-batas wilayah

Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" BT.
Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara
Selatan Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara
Barat Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Timur Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Iklim

Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%.
Berikut ini adalah tabel kondisi cuaca rata-rata di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya.
Cuaca untuk Kota Samarinda dan sekitarnya
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tinggi °C (°F) 30 (86) 31 (88) 32 (90) 33 (91) 32 (90) 31 (88) 30 (86) 30 (86) 31 (88) 33 (91) 32 (90) 31 (88) 30 (86)
Rata-rata rendah °C (°F) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 23 (73) 24 (75) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73)
Sumber: [5] 11 Agustus 2010

 

Pembagian administratif

Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur.
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja (luas sekitar 2.727 km²).
Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:
Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat. Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula berjumlah 6, kini dimekarkan menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan hasil pemekaran tersebut antara lain:
Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010.
Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 kelurahan.

Pemerintahan

Secara yuridis Kota Samarinda terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959.
Patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda adalah catatan sejarah ketika orang-orang Bugis Wajo ini bermukim di Samarinda pada permulaan tahun 1668 atau tepatnya pada bulan Januari 1668. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi, "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 Hijriyah". Penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke-320 pada tanggal 21 Januari 1988.
Tanggal 21 Januari 1668 (5 Sya'ban 1070 Hijriyah) adalah hari yang diyakini sebagai awal kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo yang kemudian mendirikan pemukiman di muara Karang Mumus.

Wali kota

Saat ini wali kota dijabat oleh Syaharie Jaang yang berpasangan dengan wakil wali kota, Nusyirwan Ismail, memenangkan Pilkada Samarinda pada tanggal 12 Oktober 2010 dan dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak pada tanggal 23 November 2010 di Gelanggang Olahraga Stadion Madya Sempaja.
Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah menjabat di Samarinda sejak 1960:
Daftar wali kota Samarinda
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1. Kapten Soedjono AJ 1960 1961 -
2. Letkol Ngoedio BcHK 1961 1967 -
3. H.M. Kadrie Oening 1967 1974 -

H.M. Kadrie Oening 1974 1980 -
4. Drs. H. Anang Hasyim 1980 1985 -
5. Let.Kol. Iswanto Rukin 11 Februari 1985 7 Maret 1985 meninggal pada saat baru menjabat.
6. Drs. H.A. Waris Husain 1985 1990 -

Drs. H.A. Waris Husain 1990 1995 -
7. Kolonel H. Lukman Said 1995 2000 -
8. Drs. H. Achmad Amins, MM 2000 2005 -

Drs. H. Achmad Amins, MM 23 November 2005 2010 -
9 H. Syaharie Jaang, SH., MSi 23 November 2010 masih menjabat -
Daftar wakil wali kota Samarinda
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1. Achmad Amins 1998 2000 -
2. Syaharie Jaang 2000 2010 -
3. Nusyirwan Ismail 2010 masih menjabat -

Militer

 Pendidikan

 

Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan 685 sekolahan.[6] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.
Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA atau MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 249 111 53 56 27
Data sekolah di kota Samarinda


 


 

 

 


 

Selasa, 27 September 2011

Membuat Koneksi PHP Ke MYSQL

Pada Postingan kali ini saya akan Menjelaskan tentang Koneksi PHP ke MYSQ. Langsung aja: 
Pertama-tama kita akan membuat script koneksi PHP ke MySQL
$hostmysql = “localhost”;
$username = “mysql_username”;
$password = “mysql_password”;
$database = “nama_database”;

$conn = mysql_connect(”$hostmysql”,”$username”,”$password”);
if (!$conn) die (”Gagal Melakukan Koneksi”);
mysql_select_db($database,$conn) or die (”Database Tidak Diketemukan di Server”); ? >

Untuk mempermudah, simpan file tersebut dengan nama connect.php , agar jika terdapat script PHP yang memerlukan untuk terkoneksi dengan database, dapat dengan mudah memanggilnya.
Penjelasan Script koneksi PHP ke MySQL:

a. mysql_connect dipergunakan untuk membuat koneksi menggunakan PHP ke server MySQL. Data untuk hostname, mysql username, dan password yang digunakan telah dideklarasikan oleh variabel $hostmysql, $username, $password.
Penulisannya pada script akan sama dengan:
mysql_connect(”localhost”,”username”,”password”);
b. mysql_select_db dipergunakan untuk memilih database yang akan digunakan.
c. if (!$conn) die (”Gagal Melakukan Koneksi”); jika terjadi kegagalan dalam melakukan koneksi (!$conn), maka akan muncul pesan kesalahan Gagal Melakukan Koneksi
Setelah itu kita akan membuat tabel MySQL

mysql_query(”CREATE TABLE user (
namadpnVARCHAR(20),
namablkg VARCHAR(20),
negara VARCHAR(20))”); ?>

Penjelasan:
1. include (”connect.php”); kita gunakan untuk mengikutkan sebuah file (contoh file connect.php).
2. mysql_query
perintah ini memiliki format umum yakni ysql_query(string dari query).
Script dibawah ini dipergunakan untuk membuat tabel

include (”connect.php”);
$insert = “INSERT INTO users (type,firstname,lastname)
VALUES (’User,’Budi’,’Utomo’)”;
mysql_query($insert) or die (”tidak dapat menulis pada tabel”);?>



Script dibawah ini dipergunakan untuk menampilkan data dari tabel
$query = “SELECT * FROM user”;
$result = mysql_query($query);
$numrows = mysql_num_rows($result);
while($row = mysql_fetch_array($result)){
echo “Total: $numrows
”;
echo “Tipe: $row[type]
”;
echo “Nama Depan: $row[firstname]
”;
echo “Nama Belakang: $row[lastname]“;
} ?>

Koneksi PHP MYSQL dengan Adobe Dreamweaver

Hari ini saya akan posting tentang Cara mengKoneksikan PHP MYSQL dengan Adobe dreamweaver. langsung aja nih langkah - langkahnya:
Langkah pertama adalah, membuat folder web yang akan anda buat di server lokal, misalkan C:\xampp\htdocs\myweb(sesuaikan dengan proyek yang anda buat). Saya menggunakan server localhost Xampp, anda mungkin ada yang menggunakan Apache, AppServ, dll. Tidak ada masalah dengan server lokal yang digunakan.

Langkah Kedua, buka aplikasi Dreamweaver, lalu definisikan situs yang akan anda buat, (ingat…akan lebih baik jika anda melakukan hal pada langkah pertama). Caranya, setelah halaman dreamweaver terbuka klik pada menu paling atas yaitu menu Site (alt+S). Pilih New Site, lalu pilih Categori Local Info
12
untitled-2
site name : diisi dengan nama project
Local root folder : definisi project anda berada
Kemudian menuju Category berikutnya yaitu Remote Info
untitled-3
keterangan :
Access : diisi dengan Local/Network
Remote folder : sama dengan Local Root Folder
Category berikutnya adalah Testing Server
keterangan :
Server Model : tentunya PHP MYSQL
Access : Local/Network
Testing Server Model : idem dengan Remote Folder
URL Prefix : isikan nama project anda
Kemudian langsung klik OK, akan muncul semacam eksplorer kecil yaitu dimana nantinya file-file anda akan disimpan.
Langkah Ketiga, adalah menghubungkan database dengan halaman PHP anda. Caranya pada menu paling atas klik Windows (alt+W), lalu pilih database, akan muncul windows properties database, setelah muncul klik tanda plus (+) dibawah tab databases, muncul form untuk mengisi settingan koneksi anda. Kalau tanda plus (+) belum aktif buatlah halaman baru dengan cara klik File > New
untitled-6
untitled-7
keterangan :
Connection Name : diisi dengan nama koneksi, akan lebih baik bila disesuikan dengan nama project
MYSQL Server : tentunya Localhost
User Name : root (sesuai dengan user database MYSQL anda)
Password : password anda
Databases : pilih database-nya
Nah sampai pada langkah ini anda berhasil membuat konfigurasi koneksi dengan database MYSQL, untuk lebih meyakinkan klik tombol Test, kalau muncul “Connection was made succesfully.” berarti koneksi sudah berhasil, tapi kalau tidak berarti ada kesalahan dalam settingan databasenya. Kemudian klik OK. Nama koneksi yang anda buat akan muncul dalam Databases (seperti gambar di bawah).
untitled-81
untitled-9

Demikian cara - cara mengKoneksikan PHP MYSQL dengan Adobe dreamweaver. Sekian dan terima Kasih

Kamis, 15 September 2011

Statement Kontrol di PHP

Hari ini saya akan posting tentang Statement Kontrol di PHP, yang pertama adalah Statement Kontrol If
Statement IF
Contoh Sintaks dari statement If di PHP adalah:
if (syarat)
{
statement1;
statement2;


}
Untuk menyatakan syarat, biasanya digunakan operator perbandingan seperti yang telah dibahas
sebelumnya. Apabila syarat bernilai TRUE maka statement-statement yang diapit dengan tanda
kurung kurawal akan dijalankan. Bentuk lain dari sintaks IF adalah
if (syarat)
{
statement1;
statement2;


}
else
{
statement3;
statement4;


}

Untuk sintaks kedua di atas, statement3, statement4, dst akan dijalankan apabila syarat bernilai
FALSE.

Contoh:
<?
$my_name = "nada";
if ($my_name == "nada")
{
echo "Your name is ".$my_name."!"<br>";
}
echo "Welcome to my homepage!";
?>

Contoh:
<?
$number = 3;
if ($number == 4)
{
echo "Benar";
}
else
{
echo "Salah";
}
?>
Else If
Bentuk Sintaks berikutnya dri If adalah elseif

if (syarat1)
{
statement11;
statement12;


}
elseif (syarat2)
{
statement21;
statement22;


}


else
{
statement1;
statement2;


}

Jika syarat1 bernilai TRUE, maka statement11, statement12 dst akan dijalankan. Sedangkan jika
syarat1 FALSE maka selanjutnya akan dicek untuk syarat2. Jika syarat2 TRUE maka
statemen21, statement22, dst akan dijalankan, sedangkan jika syarat2 FALSE akan dicek syarat
berikutnya (jika masih ada). Statement1, statement2, dst baru akan dijalankan apabila semua
syarat sebelumnya bernilai FALSE.

Contoh:
<?
$karyawan = "Bob";
if($karyawan == "Tanner")
{
echo "Hello Tanner!";
}
elseif($karyawan == "Bob")
{
echo "Hello Bob!";
}
else
{
echo "Hello!";
}


Statement While

Statement ini digunakan untuk mengerjakan suatu statement secara berulang-ulang sampai
suatu syarat dipenuhi. Contoh Sintaksnya adalah:

while (syarat)
{
statement;
statement;


}

Selama syarat bernilai TRUE maka statement-statement di dalam while
akan terus dijalankan secara berulang-ulang. Perulangan baru akan berhenti apabila syarat
bernilai FALSE. Sebelum statement yang diulang-ulang dilakukan, terlebih dahulu akan dicek
syarat nya apakah bernilai TRUE atau FALSE. Apabila TRUE maka statement akan dijalankan.
Sedangkan apabila FALSE, perulangan akan langsung berhenti. Dengan kata lain, statement
dalam WHILE bisa jadi tidak akan pernah dilakukan, yaitu apabila syaratnya langsung bernilai
FALSE.

Contoh:
<?
$harga_sikat = 1500;
$jumlah_sikat = 10;
echo "<table border=\"1\" align=\"center\">";
echo "<tr><td><b>Jumlah Sikat</b></td>";
echo "<td><b>Harga</b></tr></td>";
while ( $jumlah_sikat <= 100 )
{
echo "<tr><td>";
echo $jumlah_sikat;
echo "</td><td>";
echo "Rp. ".$harga_sikat * $jumlah_sikat;
echo "</td></tr>";
$jumlah_sikat = $jumlah_sikat + 10;
}
echo "</table>";
?>

Kode di atas akan menampilkan hasil di browser berupa tabel yang berisi jumlah sikat dan
harganya, dengan asumsi harga sebuah sikat adalah Rp. 1.500. Jumlah sikat yang ditampilkan
adalah kelipatan 10 dengan batas sampai 100 buah.

Statement FOR
Statement FOR mirip dengan WHILE yang memiliki sintaks berikut ini:

for (inisialisasi counter; syarat; increment/decrement counter)
{
statement;


}

Untuk memperjelas pemahaman tentang FOR, berikut ini adalah contoh kode dengan for untuk
menghasilkan tampilan yang sama dengan contoh while sebelumnya (tentang jumlah sikat dan
harganya). Coba bandingkan dengan kode contoh while sebelumnya.
Contoh:
<?
$harga_sikat = 1500;
echo "<table border=\"1\" align=\"center\">";
echo "<tr><td><b>Jumlah Sikat</b></td>";
echo "<td><b>Harga</b></td></tr>";
for ($jumlah_sikat = 10; $jumlah_sikat <= 100; $jumlah_sikat+=10)
{
echo "<tr><td>";
echo $jumlah_sikat;
echo "</td><td>";
echo "Rp. ".$harga_sikat * $jumlah_sikat;
echo "</td></tr>";
}
echo "</table>";
?>

Statement Foreach

Misalkan Anda punya data berupa array assosiatif yang akan diproses secara berulang-ulang,
maka PHP menyediakan statement foreach yang mudah digunakan.
Sintaksnya adalah:
foreach(variabelarray as kunci => value)
{
statement;


}
Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki 5 orang karyawan dengan usianya masing-masing yang
ditulis dalam kode PHP sebagai berikut:

$UsiaKaryawan["Lisa"] = "28";
$UsiaKaryawan["Jack"] = "16";
$UsiaKaryawan["Ryan"] = "35";
$UsiaKaryawan["Rachel"] = "46";
$UsiaKaryawan["Grace"] = "34";

Berikut ini adalah contoh kode PHP yang akan menampilkan semua karyawan beserta usianya
dengan menggunakan foreach :

<?
$UsiaKaryawan["Lisa"] = "28";
$UsiaKaryawan["Jack"] = "16";
$UsiaKaryawan["Ryan"] = "35";
$UsiaKaryawan["Rachel"] = "46";
$UsiaKaryawan["Grace"] = "34";
foreach($UsiaKaryawan as $Nama => $umur)
{
echo "Nama Karyawan: $Nama, Usia: $umur"." th <br>";
}
?>

Statement DO WHILE
Statement ini merupakan bentuk modifikasi dari WHILE. Sintaksnya adalah sebagai berikut:

do
{
statement;


}
while (syarat);

Coba bandingkan dengan sintaks WHILE sebelumnya. Dilihat dari posisi statement yang diulang,
posisi statement yang diulang pada DO WHILE terletak di atas syarat. Dengan demikian,
sebelum syarat dicek TRUE atau FALSE nya, statement akan dikerjakan terlebih dahulu.
Sedangkan pada WHILE, sebelum statement yang diulang dikerjakan, terlebih dahulu syarat
akan dicek.
Prinsip kerja DO WHILE sama dengan WHILE yaitu statement akan terus dikerjakan selama
syarat bernilai TRUE dan perulangan akan berhenti apabila FALSE.
Perhatikan contoh berikut ini yang membandingkan DO WHILE dengan WHILE
Contoh:

<?
$kue = 0;
while($kue > 1)
{
echo "Mmmmm...Aku suka kue! Nyam..nyam..nyam..";
}
?>
<?
$kue = 0;
do
{
echo "Mmmmm... Aku suka kue! Nyam..nyam..nyam..";
} while ($kue > 1);
?>

Pada kode WHILE, teks "Mmmm…. " dst tidak akan ditampilkan karena syaratnya langsung
bernilai FALSE (perulangan berhenti). Sedangkan pada DO WHILE, teks akan ditampilkan
dahulu kemudian perulangan berhenti (syarat bernilai FALSE).

Statement SWITCH
Sintaks dari statement ini adalah:

switch (variabel)
{
case option1:
statement11;
statement12;


break;
case option2:
statement21;
statement22;


break;


default:
statementdefault1;
statementdefault2;


break;
}

Pada sintaks di atas, nilai dari variabel akan dicek pada setiap option yang ada (terletak di bagian
case). Jika ada option yang sama dengan nilai variabel, maka statement-statement di bawah
option tersebutlah yang akan dijalankan. Bagian default adalah optional (boleh ada, boleh tidak).
Contoh:

<?php
$tujuan = "Tokyo";
echo "Biaya Perjalanan Menuju $tujuan adalah ";
switch ($tujuan){
case "Las Vegas":
echo " $500";
break;
case "Amsterdam":
echo " $1500";
break;
case "Egypt":
echo " $1750";
break;
case "Tokyo":
echo " $900";
break;
case "Caribbean Islands":
echo " $700";
break;
}
?>

Contoh:

<?php
$tujuan = "New York";
echo "Biaya Perjalanan Menuju $tujuan adalah ";
switch ($tujuan){
case "Las Vegas":
echo " $500";
break;
case "Amsterdam":
echo " $1500";
break;
case "Egypt":
echo " $1750";
break;
case "Tokyo":
echo " $900";
break;
case "Caribbean Islands":
echo " $700";
break;
default:
echo " $100";
break;
}
<?

Metode Post and Get
Dalam mengembangkan sebuah aplikasi web, seorang developer dihadapkan kepada beberapa opsi dalam melakukan update, insert, dan delete record database. Dan itu semua diawali pada penggunaan form dengan berbagai action dan method. Begitupun halnya pada implementasi ketika user memasukkan data ke dalam form inputan. Yang kemudian dilanjutkan kepada proses pengolahan dimana setelahnya hasil dari olahan tersebut dimasukkan kedalam database. Nah disinilah pemilihan fungsi method dibutuhkan. Method ini terbagi menjadi 2, yakni POST dan GET masing masing memiliki perbedaan yang tipis.  Sederhananya method ini bekerja ketika si user menekan tombol submit dengan action yang telah disetting sebelumnya. ( kalo pusing baca lagi dari awal. :D~~ ) Dalam implementasi contoh kasusnya seperti 
 ini, buat satu file html bernama index.html :

<html>
<head><title>Isi Buku tamu</title></head>
<body>
<form action=get.php method=get>
<table border=0>
<tr><td>Nama : </td><td><input type=text></td></tr>
<tr><td>Email :</td><td><input type=text></td></tr>
<tr><td>Homepage : </td><td><input></td></tr>
<tr><td>Isi :</td><td><textarea name=isi cols=25 rows=6></textarea></td></tr>
<tr><td></td><td><input type=submit value=Kirim></td></tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

Dan get.php :

<?php
echo $_GET['nama'].”<br>”.$_GET['email'].”<br>”.$_GET['isi']
?>

Perhatikan url pada browser internet anda, terlihat url yang super panjang, ini terjadi akibat dari variable yang dihasilkan oleh form inputan kembali ditampilkan beserta isinya. Hal ini jelas memiliki dampak kelemahan karena umumnya browser hanya dapat memperlihatkan dan mengambil nilai sebanyak 256 karakter dari address bar. Dan tentunya hal ini akan berpengaruh kepada data yang akan diolah dan di simpan kedalam database nantinya.
Ditampilkannya hasil dari form inputan berguna sekali jika diimplementasikan pada pembuatan fasilitas searching. Namun hal ini menjadi kendala jika method get ini digunakan dalam menginput data dengan text yang panjang. Dari sinilah permasalahan seperti ini ditangani oleh method post. Tapi sebelumnya, buat sebuah file bernama index2.html :

<html>
<head><title>Isi Buku tamu</title></head>
<body>
<form action=post.php method=post>
<table border=0>
<tr><td>Nama : </td><td><input type=text></td></tr>
<tr><td>Email :</td><td><input type=text></td></tr>
<tr><td>Homepage : </td><td><input></td></tr>
<tr><td>Isi :</td><td><textarea name=isi cols=25 rows=6></textarea></td></tr>
<tr><td></td><td><input type=submit value=Kirim></td></tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

Dan satu lagi halaman post.php berisi :

<?php
echo $_POST['nama'].”<br>”.$_POST['email'].”<br>”.$_POST['homepage'].”<br>”.$_POST['isi'];
?>

Jika user memasukkan data melalui form input yang ada di index2.html, maka hasil yang dikirimkan dengan method post tidak akan ditampilkan di address bar, namun tetap tersimpan dalam memory, untuk mengambilnya cukup dengan menggunakan variable $_POST[‘variable’], hal ini tentunya dapat mencegah url yang terlihat kotor, berantakan, dan penuh dengan noda-noda.







 
Copyright (c) 2010 Blogger Cupu and Powered by Blogger.